Desain Interior Ruang Tamu juga menjadi ruangan yang klasik modern pada project ini.
Ruang tamu juga adalah ruangan pada project kami yang di desain dengan mengaplikasikan finishing duco.
Untuk kamar anak laki- laki menggunakan gaya modern, tetapi tetap dengan menggunakan finishing duco.
Berbeda dengan kamar anak laki-laki, untuk kamar anak perempuan di tambahkan sentuhan warna pastel untuk menunjukan kesan feminim.
Desain Interior Ruang Tamu
Ruang Tamu memiliki peran yang cukup penting dalam desain sebuah hunian. Ruang tamu merupakan area yang akan menjadi tempat singgah tamu yang datang berkunjung ke rumah dan menjadi ruang pertama yang di kunjungi oleh orang lain. Aktivitas yang di tampung pada ruang tamu adalah aktivitas publik dengan penggunanya yang beragam yang di gunakan untuk komunikasi antara tamu yang datang dengan pemilik rumah. Dengan peran dan fungsi tersebutlah maka ruang tamu sering di jadikan sebagai pencitraan sebuah hunian. Bagaimana kesan yang di tampilkan ruang tamu kepada pengunjung yang datang dan karakter pemilik rumah dapat di lihat dari penataan interior ruang tamu tersebut.
Dalam penataan layout interior ruang tamu dalam rumah, ada beberapa prinsip dasar yang perlu di perhatikan dalam penataannya. Keselarasan dan keseimbangan, kehadiran sebuah tatanan interior harus memiliki keselarasan di mana semua komponen interior dalam ruang menghadirkan keteraturan tatanan dalam satu kesatuan yang harmonis dalam keadaan yang seimbang, visual yang di hadirkan tidak memberatkan salah satu area dalam ruang. Proporsi, tampilan interior ruang harus berada dalam proporsi yang sesuai atau jelas, terlihat dari bagaimana pemilihan ukuran komponen interior dengan luas ruang itu sendiri. Ruang yang sempit dengan komponen interior yang terlalu besar akan memperburuk keadaan sebuah ruang dan mengganggu sirkulasi dalam ruang.
Focal point, kehadiran focal point dalam ruang dapat memperkuat karakter ruang yang ingin di tampilkan, karena focal point merupakan penekanan pada salah satu spot untuk mengarahkan pandangan mata pada sesuatu yang di tonjolkan, misal benda seni baik kriya maupun lukis, hiasan lampu, dan sebagainya. Warna, pemilihan warna merupakan salah satu faktor yang akan menampilkan suasana atau efek ruang yang di hadirkan. Untuk ruang yang kecil hindari pemilihan warna yang gelap karena akan semakin membuat suasana ruang semakin penuh.
Warna juga dapat di sesuaikan dengan fungsi ruang, untuk ruang tamu yang ingin menghadirkan kesan akrab dan nyaman, dapat menggunakan warna senada, seperti warna-warna pastel. Agar warna ruang tamu tidak terlihat membosankan kehadiran focal point dapat menciptakan kesegaran dalam ruang dan pemilihan warna pastel pun dapat di padu-padankan dengan warna lain yang lebih cerah.
Setelah mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam perancangan, maka kita bisa mulai mendesain dengan meminimalisir terjadinya kesalahan desain. Untuk menciptakan desain sesuai dengan prinsip-prinsip dasar tersebut, di perlukan beberapa komponen pembentuk ruang, furnitur dan aksesoris. Furnitur utama yang ada pada ruang tamu adalah tempat duduk dan meja, biasanya di sertakan dengan furnitur pendukung seperti lemari dan partisi. Aksesoris pendukung dapat berupa benda seni yang di letakkan di lemari, lantai, dinding, maupun langit-langit ruang. Selanjutnya, prinsip dan komponen pembentuk ruang di sesuaikan dengan ukuran atau di mensi ruang tamu dan tema yang ingin diangkat.
Setiap ukuran ruang tamu memiliki solusi desain layout ruang yang berbeda. Ruang tamu dengan ukuran ruang memanjang akan berbeda dengan ruang tamu berbentuk kotak persegi, ruang tamu sempit juga akan berbeda dengan ruang tamu yang berukuran luas. Ukuran memiliki cukup pengaruh terhadap pemilihan tema ruang tamu. Ruang tamu sempit memanjang sebaiknya memilih tema dengan sedikit ornamen, misal tema ruang tamu minimalis dengan furnitur sederhana dan geometris vertikal atau horisontal, pemilihan warna pun dapat menggunakan warna-warna pastel, ringan agar ruang tidak terlihat penuh dan gelap. Jika menginginkan ruang tamu dengan tema klasik atau mediteran, sebaiknya buatlah ruang tamu dengan ukuran luas, hal ini berkaitan dengan model furnitur dengan tema klasik yang cenderung memiliki banyak ornamen dan berukuran besar. Hal ini meminimalisir terganggunya sirkulasi pengguna ruang jika salah memilih furnitur dengan kondisi ruang. Kehangatan dan keakraban yang ingin di hasilkan dari desain ruang tamu juga dapat di bentuk dari beberapa komponen lain, seperti material. Selain menggunakan warna pastel, kehadiran material lain seperti kayu bisa sebagai aksen pada dinding, maupun material untuk lantai.
Selain ukuran ruang, perhatikan juga letak bukaan pada ruang, letak pintu dan jendela. Posisi sofa sebaiknya tidak membelakangi pintu, sehingga kesan ‘welcome’ yang ingin di sampaikan oleh penghuni rumah dapat tersampaikan dengan letak sofa yang menghadap pintu. Jika menggunakan sofa dengan ukuran besar dapat di sandarkan pada dinding agar tidak menganggu sirkulasi. Arahkan pandangan tamu pada sesuatu yang indah atau menarik, misal focal point seperti lukisan dan benda seni lain atau pemandangan luar ruang seperti taman dan kolam yang di tata secara epik.
Namun, dalam pelaksanaannya, mendesain ruang tamu tidak harus mengeluarkkan anggaran yang cukup besar dengan pengadaan furnitur dan aksesoris baru. Mendesain ulang ruang tamu juga bisa memaksimalkan penggunaan furnitur lama dengan penataan ulang, sentuhan baru yang sederhana, dan penyesuain tema yang di inginkan. Berikut ini beberapa contoh perancangan ruang tamu :
Desain Interior Ruang Tamu – Desain 1 Ruang Tamu (2 X 1,5)m-Sempit
Desain 1. Bagi sebagian orang, kehadiran ruang tamu di tengah-tengah layout rumah tidak terlalu penting dan jarang di gunakan, terutama untuk masyarakat yang memiliki kesibukan tinggi di luar rumah. Oleh sebab itu, tak sedikit yang menggabungkan ruang tamu dengan ruang keluarga agar ruangan di dalam rumah dapat lebih efisien. Fungsi ruang tamu sendiri adalah untuk menerima orang lain yang berkunjung ke rumah agar merasa nyaman dengan sambutan tuan rumah. Perkembangan model hunian yang saat ini banyak di gandrungi masyarakat urban adalah type rumah tinggal dengan luasan tidak terlalu besar seperti rumah-rumah jaman dulu, mengingat terbatasnya lahan hunian dan tingkat perekonomian yang semakin tinggi mengakibatkan model hunian sederhana menjadi pilihan terbaik.
Konsep ruang tamu yang kecil dan sederhana akan menjadi primadona bagi hunian kecil. Penataan dan jenis furniture sangat mempengaruhi ruangan, jika ruang tamu yang di miliki sempit, maka jangan gunakan perabot yang berukuran besar dan membuat ruangan semakin sempit, tapi pilihlah pengisi ruang yang sesuai dengan kondisi ruang. Seperti pada model ruang tamu mini yang berkonsep natural dengan permainan pola warna hijau rumput sebagai latar belakangnya yang membedakan ruang tamu dengan ruang lainnya. Kapasitas ruang tamu hanya cukup untuk 3 orang, mengingat kapasitas ruang hunian ini memang hanya untuk 1-2 orang. Sebenarnya, dalam kasus ini ruang tamu dapat di jadikan satu dengan ruang keluarga, akan tetapi untuk tetap menjaga privasi pemilik rumah, maka di berikan sekat partisi sebagai pembatas ruang. Keberadaan foyer setelah pintu masuk berfungsi sebagai ruang antara yang akan menyambut tamu sebelum masuk ke ruang tamu. Konsep ini biasa di gunakan pada apartemen atau villa sederhana, dan dapat di aplikasikan pada hunian keluarga yang jarang sekali menerima tamu dalam jumlah yang besar.
Desain Interior Ruang Tamu – Desain 2 Ruang Tamu (3 X 5)m
Akses Layout Portrait
Desain 2. Konsep ruang tamu tropis lazim di gunakan untuk hunian yang bertema senada. Pada kasus ini, ruang tamu bisa menjadi kebanggaan pemilik rumah, karena kesesuaian konsep ruang dengan bangunan akan menghadirkan suasana tropis yang maksimal. Ruang tamu dengan ukuran yang cukup besar, di padukan dengan teras depan yang semakin memberikan kesan luas dan melebarkan pandangan mata ke arah taman atau kolam. Pemanfaatan iklim tropis yang berangin dan memiliki pencahayaan alami, dapat di aplikasikan melalui bukaan yang lebar untuk mengoptimalkan angin sepoi-sepoi yang semakin memberikan kenyamanan pada tamu. Penataan perabot juga akan menentukan tingkat kenyamanan, jika furnitur di letakkan tidak tepat, bisa jadi akan timbul ketidaknyamanan. Ruang tamu ini memiliki kapasitas 5 orang dengan 2 buah meja yang di letakkan di sisi kursi, hal ini bertujuan untuk memperluas ruang sirkulasi, sehingga pengguna tidak terhalangi meja yang berada di tengah. Sentuhan karpet panjang yang berada di tengah-tengah pintu masuk menuju kursi tamu merupakan aksen pengarah sekaligus sebagai penghangat ruang saat malam hari. Sekat partisi di sisi ruang tamu merupakan alternatif baik untuk memisahkan dua ruang yang berbeda, tidak tertutup tetapi dapat membatasi pandangan. Jika menggunakan sekat yang tertutup rapat akan membuat ruang tamu menjadi sempit dan kurang memiliki estetika.
Desain Interior Ruang Tamu –Desain 3 Ruang Tamu (3 X 5)m
Akses Layout Landscape
Desain 3. Pada kasus kali ini, ruang tamu berukuran 3 m x 5 m, berada di area paling depan hunian. Setelah ruang tamu terdapat pembatas antara ruang publik dengan ruang privat berupa taman dan kolam, di mana penghubung antar ruang publik dan privat menggunakan lantai kayu. Layout ruang tamu di desain secara optimal, dengan meletakkan sofa panjang pada dinding bagian kiri ruang, di ikuti perletakan meja sofa dan sofa persegi di depannya. Pada bagian sebelah kanan ruang terdapat dua kursi dan satu meja kecil di tengah yang di letakan dengan jarak cukup lebar terhadap meja sofa. Jarak ini merupakan area sirkulasi penghuni dari ruang tamu menuju ruang keluarga.
Ruang tamu dengan ukuran yang cukup luas ini mengangkat tema klasik untuk interiornya. Tema klasik yang di dominasi oleh ornamen ala Eropa di aplikasikan dalam ruang tamu melalui pemilihan dekorasi, furnitur dan aksesoris ruang. Pada dekorasi ruang terdapat pilar tinggi yang mencirikan bangunan klasik di sertai ornamen floral. Furnitur menggunakan furnitur berbahan besi dan kayu lengkap dengan ornamen klasik dan puff untuk sofa. Aksesoris ruang berupa benda seni, seperti lampu gantung dan lukisan klasik. Pemilihan karpet bermotif klasik dan gorden klasik dengan model yang cukup berat secara visual dapat memperkuat kesan klasik pada ruang. Tema ini juga di dukung dengan pemilihan warna, warna yang di gunakan pastel coklat dan aksen putih untuk mengurangi kesan monoton dan berat pada ruang. Area lukisan menjadi focal point dalam ruang tamu bertema klasik ini. Untuk menambah kesan privat pada ruang lain, pembatas ruang tamu dan ruang keluarga dengan ke hadiran taman dapat di perkuat dengan menambahkan partisi ringan, seperti kisi-kisi atau gorden.
Desain Interior Ruang Tamu – Desain 4 Ruang Tamu (5 X 6,5)m
Sudut Miring
Desain 4. Rumah yang terdiri dua lantai ini memiliki ruang tamu yang berukuran 6,5 m x 5 m. Ruang tamu ini memiliki akses menuju ruang utama, ruang kerja dan kamar depan. Dari ruang tamu kita juga bisa melihat kegiatan keluarga di ruang keluarga, tidak ada penyekat di antara ruang ini sehingga ruangan lebih terasa longgar. Kondisi ruang yang cukup luas dan memiliki taman di area depan rumah mengawali ide konsep interior untuk ruang tamu dengan nuansa lokal.
Modern dengan paduan etnik dalam desainnya, menjadi konsep pada desain ruang tamu ini. Modern dihadirkan dalam keseluruhan ruang dari furnitur, dinding, lantai, dan plafon. Etnik tersendiri hadir dalam hiasan dan benda yang berkarakter “lawas”. Menguatkan karakter material kayu pada ruangan sebagai nuansa lokal. Penambahan unsur pencahayaan yang menghidupkan suasana yang nyaman dan hangat menjadi nilai yang ingin diciptakan atas suasana ruang. Pencahayaan buatan hadir melalui downlight dan lampu gantung sebagai pencahayaan utama ruang. Lampu gantung mengunakan cup lampu yang menyerupai kendi dan dibuat lebih rendah dari plafon memberikan nuansa hangat pada area duduk.
Dinding putih menjadi pilihan warna ruang. Sedangkan pada salah satu dinding dibalut dengan kayu, repetisi atau jajaran kayu untuk mempertegas karakter etnik, dan untuk mengurangi kesan monoton pada sisi kayu dapat diberikan penyinaran atau spot lampu dari arah bawah ke atas. Selain itu, pintu dan jendela dibuat besar sesuai kondisi dan kebutuhan ruang, hal ini memberikan bukaan yang cukup untuk sirkulasi udara maupun pencahayaan agar tidak mudah lembab dan panas. Pemilihan material untuk kusen dan repetisi dinding mengunakan karakter kayu dan warna yang sama. lantai mengunakan keramik cream dan dengan plafon berwarna putih.
Layout ruangan memproyeksikan pada salah satu dinding ruang yang miring. Perpaduan sofa dan puff memberikan ragam bentuk diruangan, namun tetap berirama dengan warna yang senada. Meja kayu dipadukan dengan warna elemen kayu yang berada diruangan. Menambahkan karpet orange yang mempertegas letak area duduk. Standing lamp berwarna orange yang sifatnya modern, sebagai penerangan tambahan dimalam hari dalam menciptakan nuansa hangat pada area yang diteranginya. Bagian dinding miring dijadikan sebagai focal point ruangan, dengan menaruh lukisan abstrak berwarna dominan oranye sebagai point of view. Kesan hadirnya nuansa etnik dalam ruang juga terlihat dari pemilihan peti tua sebagai pengganti gredenza untuk hiasan. Menambahkan vegetasi dalam vas besar untuk menghadirkan unsur alam dalam ruang. sandinterior.co.id – Sandinterior Design Build