Peranan Desain Interior dan Tata Letak Ruang Kantor – Peningkatan kinerja karyawan bisa di pengaruhi oleh banyak hal, di antara nya adalah kompetensi diri, motivasi, dukungan yang di terima, lingkungan kerja, imbalan atau insentif, hubungan antar individu di perusahaan, dll. Suasana lingkungan kerja seperti kantor juga mempengaruhi kinerja karyawan. Kantor menjadi tempat karyawan melaksanakan pekerjaan nya perlu di dukung dengan suasana yang bersih dan nyaman. Suasana yang bersih dan nyaman bisa di ciptakan dengan memperhatikan desain interior ruangan kerja  seperti pengaturan pencahayaan ruangan, kondisi air conditional, pemilihan warna cat dinding, ataupun tata letak ruang kerja seperti letak meja dan kursi, dan mebel lainnya. Penataan desain interior dan tata ruang kerja memiliki peran penting dalam peningkatan kinerja karyawan. Yang harus di perhatikan dalam penataan ruang kerja adalah (1) lancarnya komunikasi yang terjalin antar karyawan, (2) setiap karyawan mendapatkan area privasi, (3) pemilihan hiasan dinding agar meningkatkan semangat kerja karyawan. Kenyamanan karyawan dalam bekerja harus di perhatikan Hal ini bertujuan agar meningkatkan semangat kerja karyawan sehingga kinerja karyawan dapat meningkat.

Peranan Desain Interior dan Tata Letak Ruang Kantor

Kesuksesan suatu perusahaan tidak hanya di ukur dari kemampuan perusahaan tersebut memperoleh laba, tapi juga kemampuan perusahaan tersebut mengelola sumber daya manusia nya yaitu karyawan yang ada di dalam perusahaan. Karyawan menjadi salah satu aset yang penting dalam keberlangsungan hidup perusahaan. Hal ini membuat perusahaan selalu berusaha menjaga kepuasan kerja karyawan agar selalu baik.

Mengelola sumber daya manusia memiliki arti bagaimana perusahaan mengorganisasikan karyawan agar memiliki visi dan misi yang sama dalam mencapai tujuan perusahaan, memiliki loyalitas tinggi dalam bekerja sehingga kinerja karyawan meningkat dan tentunya akan meningkatkan kinerja perusahaan juga. Kinerja karyawan menjadi salah satu indikator keberhasilan sebuah perusahaan. Menurut Gibson (1996) dalam Ermayanti (2013:3) dan Brahmasari (2005:96) mengungkapkan bahwa kinerja organisasi tergantung dari kinerja individu atau dengan kata lain kinerja individu akan memberikan kontribusi pada kinerja organisasi.

Peningkatan kinerja karyawan bisa di pengaruhi oleh banyak hal, di antara nya adalah kompetensi diri, motivasi, dukungan yang di terima, lingkungan kerja, imbalan atau insentif, hubungan antar individu di perusahaan, dll. Suasana lingkungan kerja seperti kantor juga mempengaruhi kinerja karyawan. Kantor menjadi tempat karyawan melaksanakan pekerjaan nya perlu di dukung dengan suasana yang bersih dan nyaman. Suasana yang bersih dan nyaman bisa di ciptakan dengan memperhatikan desain interior ruangan kerja  seperti pengaturan pencahayaan ruangan, kondisi air conditional, pemilihan warna cat dinding, ataupun tata letak ruang kerja seperti letak meja dan kursi, dan mebel lainnya. Menurut The Liang Gie (2009  : 208) adanya kondisi tata ruang kantor yang baik bisa menunjang pekerjaan karyawan dalam  melaksanakan kewajibannya di dalam perusahaan.

METODE PENULISAN

Yang di gunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif. Metode Penelitian kualitatif merupakan sebuah metode yang memfokuskan pada pemahaman fenomena sosial dari sudut pandang partisipan secara deskriptif. Di awali dengan menggambarkan secara teori tentang kinerja karyawan, desain interior dan tata letak ruang kerja, dan memaparkan peranan desain interior dan tata letak ruang kerja terhadap kinerja karyawan, kemudian studi kasus beberapa desain interior dan tata letak ruang kerja.

KINERJA KARYAWAN

Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda – beda dalam mengerjakan tugasnya. Menurut Rivai (2008:309) kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuan.

Kinerja karyawan di tentukan oleh faktor – faktor internal dan eksternal. Faktor internal berhubungan dengan sifat dan kepribadian individu karyawan tersebut sedangkan faktor eksternal di tentukan oleh keadaan lingkungan sekitar individu tersebut seperti lingkungan kerja.

DESAIN INTERIOR RUANG KANTOR

Desain interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan dan di gunakan untuk memecahkan masalah manusia. Bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun nonfisik. Sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada di dalamnya menjadi lebih baik. Desain interior menurut D K Ching adalah merencanakan, menata, dan merancang ruang – ruang interior dalam bangunan, yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar akan sarana untuk bernaung dan berlindung, menentukan sekaligus mengatur aktivitas, memelihara aspirasi dan mengekspresikan ide, tindakan serta penampilan, perasaan, dan kepribadian.

Peranan Desain Interior dan Tata Letak Ruang Kantor

Elemen Interior Kantor

Elemen pembentuk ruang interior adalah unsur-unsur yang harus ada dalam interior.Elemen pembentuk ruang interior di antaranya meliputi elemen lantai, dinding dan plafon (ceiling) :

  1. Lantai

Lantai dapat menunjang fungsi atau kegiatan yang terjadi dalam ruang, dapat memberi karakter dan dapat memperjelas sifat ruang misalnya dengan memberikan permainan pada permukaan lantai itu sendiri. (Suptandar 123-124)

Lantai merupakan bagian paling bawah dalam sebuah ruang. Ia berfungsi untuk membentuk karakter dan menunjang aktivitas yang ada di dalam ruangan tersebut. Sebagai pembentuk karakter, lantai juga memiliki dampak psikologi yang berbeda-beda tergantung material apa yang di gunakan. Lantai yang menggunakan granit, marmer, keramik dan plester akan membentuk dan melahirkan suasana ruang yang terasa lebih dingin. Sementara lantai dengan material kayu akan membentuk dan menciptakan suasana ruang yang lebih hangat.

  • Dinding

Dinding adalah elemen pembentuk ruang interior bagian tengah antara plafon dan lantai. Selain memiliki fungsi sebagai pembentuk dan pemisah ruang, dalam desain interior dinding juga merupakan focal point dan menjadi salah satu elemen yang bisa di dekorasi untuk meningkatkan daya tarik ruang itu sendiri.

Pada umumnya, dinding ruang dalam perkantoran merupakan nonstructural wall (partisi). Pemasangannya ada yang permanen maupun semi permanen dan bisa di pindah – pindah tergantung dari kebutuhan ruangnya.

  • Plafon (ceiling)

Merupakan bagian paling atas, batasan antara ruang di bawah atap dengan dinding yang memiliki ketinggian bervariasi sesuai dengan kebutuhan.

Plafon berfungsi menyembunyikan area instalasi listrik dan struktur atap sehingga ruangan terlihat lebih indah dan menarik secara visual. Dan tidak hanya berfungsi sebagai nilai estetik. Ia juga memiliki fungsi untuk menahan panas dari atap sehingga udara dalam ruangan dapat lebih terkontrol. Selain itu, plafon juga memiliki peran sebagai akustik ruang

Ruang perkantoran pada umumnya memakai material gipsum untuk langit

– langit. Hal di atas di karenakan oleh karakteristik material gipsum atau gips yang dapat mengisolasi suara, sehingga ruang dalam tidak terganggu oleh kebisingan di lingkungan luarnya. Papan gips dapat di pasang dari atas rangka atau rangka pengikat kayu atau logam. Untuk meningkatkan isolasi akustik dan lebih tahan api, dapat di gunakan konstruksi papan gips dua lapis. (Ching 190)

TATA LETAK RUANG KANTOR

Menurut Sukoco (2007:189) tata ruang kantor adalah penggunaan secara efektif serta mampu memberikan kepuasan kepada karyawan terhadap pekerjaan yang di lakukan, maupun memberikan kesan yang mendalam bagi karyawan. Tata ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan – kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk  menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor – faktor fisik yang di anggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak (The Liang Gie, 2009 : 186)

Secara garis besar di bagi kedalam empat jenis sebagai berikut:

  1. Tata ruang kantor tertutup (Private Office)

Jenis ini mengutamakan privasi/kerahasiaan.  Jenis ruang kantor tertutup memudahkan karyawan untuk konsentrasi dalam mengerjakan pekerjaannya karena tidak terganggu  oleh karyawan lain nya. Namun kelemahan nya adalah sulitnya berinteraksi dengan karyawan lain dan sulitnya pengawasan oleh atasan karena terhalang oleh tembok ruangan. Tipe ruang tertutup biasa nya di tempati oleh level manager/kepala bagian.

  • Tata ruang kantor terbuka (Open-Plan-Offices)

Biasanya tata ruang kantor terbuka memiliki ruang yang luas dan di tempati oleh beberapa karyawan tanpa adanya pemisah atau sekat. Dengan tata ruang seperti ini akan memudahkan komunikasi antar karyawan. Alur pekerjaan pun menjadi lebih cepat karena tidak perlu mondar mandir.

  • Tata ruang kantor berpanorama

Jenis tata ruang kantor berpanorama memiliki ciri khas adanya pemandangan taman dan dekorasi layaknya di luar ruangan. Jenis tata ruang ini memiliki keunggulanan tingkat kenyamanan karyawan dalam bekerja. Karyawan merasa nyaman dan betah bekerja karena suasana pemandangan yang menyegarkan. Namun, tata ruang berpanorama membutuhkan biaya pembuatan dan perawatan yang tinggi serta membutuhkan tenaga ahli dalam mendesain ruangan kantor berpanorama

  • Tata ruang kantor bersekat/Terpisah

Tata ruang kantor di beri sekat antar karyawan dengan ukuran yang bervariasi sesuai bagian dalam divisi tertentu. Jenis tata ruang kantor seperti ini di katakan semi tertutup karena untuk menjaga privasi karyawan sudah di pisahkan oleh sekat, namun komunikasi antar karyawan masih bisa terjaga.

STUDI KASUS

Beberapa suasana desain interior dan tata letak ruang kerja pada sebuah perguruan tinggi swasta di Bekasi:

  1. Ruang Dosen

Tata ruang kerja Dosen yang ada di PTS ini termasuk dalam kategori tata ruang kantor bersekat. Di mana di antara meja kerja di pisahkan oleh sekat namun komunikasi antara dosen masih bisa tetap terjaga. Hal ini memudahkan dosen untuk berdiskusi saat bekerja.

Di lihat dari interior ruangan, lantai menggunakan jenis lantai parket dengan motif kayu namun sedikit lebih cerah. Dinding bersifat partisi semi permanen yang dapat dilepas. Sedangkan plafon bergaya modern.

Pemilihan desain interior dan tata ruang kerja untuk ruang dosen ini sudah memadai dalam meningkatkan kinerja dosen. Kegiatan dosen dalam menjalankan kewajiban tri darma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat memerlukan komunikasi yang cukup antar rekan sejawat sehinggu dengan desain tata ruang kerja semi permanen seperti ini akan meningkatkan komunikasi antar dosen sehingga meningkatkan kinerja dosen.

  • Ruang Humas

Ruang kerja bagian humas pada PTS ini termasuk dalam tata ruang kantor terbuka. Terlihat dari meja kerja yang menyambung tanpa sekat sehingga komunikasi antar karyawan terlihat sangat lancar. Jika di lihat dari desain interior ruangan, lantai terbuat dari keramik dengan dinding dan plafon berbahan gipsum. Tidak adanya hiasan pada dinding kurang menyegarkan suasana kerja.

Pemilihan tata ruang terbuka sangat efektif mengingat pekerjaan humas yang lebih sering berada di luar kantor, dan pada saat bekerja di dalam ruangan selalu memerlukan diskusi langsung antar karyawan. Namun kelemahan nya adalah, karyawan sama sekali tidak memiliki area privasi.

  • Ruang Ketua Program Studi

Ruang ketua program studi pada PTS ini berbentuk bilik semi tertutup. Ketua program studi termasuk kedalam jajaran pimpinan sehingga mendapatkan ruangan sendiri dengan privasi yang terjaga. Dinding sekat terbuat dari kaca dan gipsum sehingga menghilangkan kesan sangat tertutup.

Pemilihan tata ruang kerja seperti ini untuk ketua program studi sangat efektif, mengingat seorang ketua program studi termasuk level manajer yang memerlukan ruang tersendiri tidak bergabung dengan karyawan lain nya. Ketua program studi dapat bekerja dengan konsentrasi namun masih bisa menjaga komunikasi dengan bawahan nya.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Penataan desain interior dan tata ruang kerja memiliki peran penting dalam peningkatan kinerja karyawan. Yang harus di perhatikan dalam penataan ruang kerja adalah (1) lancarnya komunikasi yang terjalin antar karyawan, (2) setiap karyawan mendapatkan area privasi, (3) pemilihan hiasan dinding agar meningkatkan semangat kerja karyawan. Kenyamanan karyawan dalam bekerja harus di perhatikan Hal ini bertujuan agar meningkatkan semangat kerja karyawan sehingga kinerja karyawan dapat meningkat.

Baca Juga : Desain Interior Bedroom Perumahan Kelapa Gading

Pekerjaan Interior Ruangan Kerja PT. Sandpasifik Jaya Abadi

Desain Interior Ruang Salon Madame Ina Kota Wisata

Pembuatan Kitchen Set di Cluster Coatsville kota wisata Cibubur

Renovasi Rumah Tinggal Perumahan Kota Legenda Cibubur

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *